Dari kotoran sapi, pupuk organik cair bisa dibuat dengan berbagai cara. Mulai dari yang sederhana sampai yang melibatkan proses biologi.
Berikut ini adalah cara – caranya.
Cara 1, membuat pupuk oganik cair tanpa fermentasi
Cara yang paling sederhana adalah dengan mencampur kotoran sapi dengan air.
Perbandingan antara feses sapi dan air adalah 1 : 2. Kalau kotoran sapinya 1 kg, airnya sekitar 2 kilo.
Ini bukan perbandingan yang baku, masih bisa diubah sesuai keinginan.
Akan tetapi, menurut penelitian yang pernah dilakukan, perbandingan tersebut adalah yang terbaik. [2]
Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk. Mengaduknya tidak hanya semenit dua menit. Melainkan jam – jaman.
Optimalnya pengadukan dilakukan selama 4 jam. Cukup sulit kalau dilakukan dengan tangan. Harus ada bantuan alat mekanik lain.
Setelah itu disaring atau dipisahkan antara bagian yang cair dan padat. Yang cair, jadi pupuk organik cair sedangkan yang padat menjadi pupuk organik padat.
Kalau Anda membuat pupuk cair dengan cara ini, C/N rasio nilainya sekitar 17. Sedangkan nilai pH nya 7.
Cukup bagus lah untuk kedua parameter tersebut. Tapi untuk jumlah unsur hara dan mikronya mungkin masih kurang.
Hal ini mungkin karena tidak ada proses biologis pada cara ini.
Meskipun begitu, kalau digunakan pada tanaman ternyata pupuk ini juga bisa memberikan pengaruh pertumbuhan yang cukup baik.
Pembuatan pupuk organik cair dengan cara ini telah dicoba pada tanaman kacang hijau dan kacang tolo. Tapi uji cobanya tidak lama, hanya 15 hari.
Selama waktu tersebut, pertumbuhan kacang tolo bisa 1,8 cm/hari sedangkan kacang hijau 1,79 cm/hari. [2]
Kelemahan dari cara ini adalah sulit kalau dilakukan tanpa menggunakan alat bantuan.
Cara 2, membuat pupuk organik cair dengan em4 dan mol
Cara yang kedua ini sedikit lebih ribet tapi lebih mudah daripada cara yang pertama.
Bahan – bahan yang dibutuhkan adalah kotoran sapi, air dan starter bakteri. Kalau memungkinkan bisa ditambah bahan lain seperti dedak dan gula pasir atau molases.
Starter bakteri banyak macemnya. Bisa menggunakan EM4, MOL, Starbio dan masih banyak yang lainnya.
Karena MOL pembahasannya cukup panjang, rencana akan saya buat dalam artikel tersendiri.
Update terus di blog ini pokoknya.
Sebelum dipakai, EM4 harus sudah diaktifkan terlebih dahulu. Cara mengaktifkannya bisa dilihat di artikel ini.
Cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi dengan em4.
Cara membuat kompos dari kotoran kambing dengan em4.
Setelah bakterinya aktif, sekarang kita bisa mulai membuat pupuk organik cairnya.
Pertama – tama kotoran sapi dicampur dengan air. Perbandingannya sama seperti pada cara 1.
Kalau kotoran sapinya 50 kg, maka airnya 100 liter.
Kemudian campuran tersebut diaduk sampai merata. Setelah tercampur, ditambahkan EM4 sebanyak 1 persen.
Kalau campurannya menjadi sebanyak 150 liter, maka EM4nya sebanyak 1,5 liter. EM4 nya yang sudah diaktifkan tadi.
Kemudian ditambah dedak padi dan gula pasir atau gula merah. Kalau ada, lebih hemat bisa pakai tetes tebu.
Setelah itu diaduk lagi dan disimpan dalam wadah tertutup selama 3 minggu. Setiap 3 hari dilakukan pengadukan.
Setelah 3 minggu berlalu, pupuk organik cair kemudian diaerasi selama 10 hari.
Kenapa harus diaerasi?
Sebelum diaerasi, kandungan pH nya sangat rendah. Untuk menaikkannya, bisa dilakukan dengan aerasi.
Yang terakhir, setelah diaerasi, pupuk organik cair bisa disaring.
Bagian yang cair digunakan sebagai pupuk organik cair sedangkan sisa saringan, bisa digunakan sebagai kompos padat.
Dari penelitian yang pernah dilakukan [3] , kalau membuat pupuk cair seperti di atas, maka hasilnya kurang lebih seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar