Jumat, 11 Mei 2018

Kriteria memilih bibit sapi

KRITERIA MEMILIH BIBIT SAPI
 Sapi Induk
1. Sapi induk harus dapat beranak secara teratur setiap tahun (<14 bulan).
2. Turunan anak jantan maupun betina tidak cacat.
3. Skor kondisi tubuh sedang yaitu skor 5-7 (skor 1-10).
4. Aktivitas reproduksi normal.
Calon Induk
1. Mempunyai bobot sapih 205 hari ,bobot pada umur 12 bulan di atas rataan.
2. Bobot badan umur 365 hari di atas rataan.
3. Penampilan fenotipe sesuai dengan rumpun atau bangsa.
4. Umur di atas 12 bulan.
5. Estrus pertama umur 14 bulan sehingga kawin pertama pada umur 18 bulan, pada bobot badan > 230 kg.
Calon Pejantan
1. Mempunyai catatan bobot sapih 205 hari di atas rataan dan pertambahan bobot badan harian (PBBH) umur 1- 1,5 di atas rataan.
2. Mempunyai libido dan kualitas sperma baik

Beberapa Persyaratan dalam memilih bibit sapi potong

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih bibit sapi potong :
1. Kesesuain warna tubuh dengan bangsanya.
2. Keserasian bentuk dan ukuran tubuh meliputi kapala, leher dan tubuh ternak.
3. Ukuran minimal tinggi gumba, mengacu pada standart bibit populasi setempat,dan regional.
4. Tidak adanya kelainan/cacat tubuh yang dapat menurun.
5. Sehat ditunjukkan oleh mata yang bersinar, gerakan lincah tetapi tidak liar dan bebas dari penyakit.

Pembibitan sapi potong

Pembibitan Sapi Potong
Usaha pembibitan sapi potong rakyat sebagai tulang punggung pemasok utama sapi bibit dan bakalan dalam negeri, sebagian besar
berdasarkan pada kemampuan induk dalam memproduksi pedet belum mengarah pada kualitas bibit yang dihasilkan; sedangkan bibit yang berasal dari plasma nutfah lokal merupakan salah satu sarana penting dalam pengembangan industri peternakan dan mempunyai peran penting dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak, dalam negeri disamping pakan dan tatalaksana pemeliharaan. Untuk menjamin keberlanjutan mutu bibit sapi potong sesuai dengan harapan konsumen, diperlukan bibit ternak yang bermutu sesuai dengan persyaratan teknis minimal setiap bibit sapi potong. Secara umum stuktur bibit dikelompokkan menjadi 3 yaitu bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar.
Bibit dasar (Elite/ Foundation stock ) merupakan kumpulan sapi potong terpilih dari hasil seleksi yang mempunyai nilai pemuliaan (missal tinggi gumba, bobot badan dsb).
Bibit induk ( Breeding stock ) merupakan kumpulan sapi potong yang diperoleh dari proses pengembangan bibit dasar dengan spesifikasi tertentu yang mempunyai silsilah, untuk menghasilakn bibit sebar.
Bibit sebar ( Commercial stock ) merupakan bibit yang diperoleh dari proses pengembangan bibit induk, dengan spesifikasi tertentu untuk digunakan dalam proses produksi.

Cara pemberian hay

Ciri-ciri hay yang baik

CIRI CIRI HAY YANG BAIK
Ciri cirri HAY yang baik adalah berwarna hijau,kering tetapi tidak mudah patah, berbau harum agak manis dan wangi rumput, tidak berjamur serta tidak bercampur dengan bahan lain misalnya ranting kayu, gulma dan lain sebagainya.

Pengertian tentang burung kalkun

Kalkun atau burung kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi
suku Maya . Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tetapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.

Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tetapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Kuliner burung puyuh

Keluarga burung puyuh termasuk jenis burung yang sering dimakan. Burung puyuh sering dimasak ala Prancis. Daging burung puyuh juga biasa ditemukan pada masakan Malta ,
Portugis , dan India . Burung puyuh umumnya dimakan bersama dengan tulangnya karena mudah dikunyah dan karena ukurannya yang kecil sangat menyulitkan untuk mengeliminasi tulang dari dagingnya.
Telur burung puyuh juga merupakan makanan yang lezat. Seringkali mereka dimakan mentah bersama sushi dan umum ditemukan pada menu makan siang Jepang. Di Kolombia , telur burung puyuh rebus digunakan untuk pelengkap
hot dog dan hamburger. Di Filipina , telur burung puyuh yang direbus dan dicelup dengan saus lalu digoreng dengan banyak minyak adalah jajanan lokal yang populer.

Pengertian tentang burung puyuh

Puyuh adalah nama untuk beberapa
genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran menengah. Burung puyuh dari Dunia Baru (famili
Odontophoridae ) dan puyuh kancing (famili Turnicidae ) tidak berkerabat dekat namun nama mereka memiliki perilaku dan karakteristik fisik yang mirip.
Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya .
Spesies
Puyuh coklat (Coturnix ypsilophora ;
bahasa Inggris: brown quail)
Genus Coturnix
Puyuh Biasa, Coturnix coturnix
Puyuh Jepang, Coturnix japonica
Puyuh Stubble, Coturnix pectoralis
Puyuh Selandia Baru , Coturnix novaezelandiae -- punah
Puyuh Hujan, Coturnix coromandelica
Puyuh Harlequin , Coturnix delegorguei
Puyuh Coklat , Coturnix ypsilophora
Puyuh Biru , Coturnix adansonii
Puyuh Biru Asia , Coturnix chinensis
Genus Anurophasis
Puyuh Pegunungan Salju ,
Anurophasis monorthonyx
Genus Perdicula
Puyuh Semak Hutan, Perdicula asiatica
Puyuh Semak Bebatuan ,
Perdicula argoondah
Puyuh Semak Bermotif ,
Perdicula erythrorhyncha
Puyuh Semak Manipur , Perdicula manipurensis
Genus Ophrysia
Puyuh Himalaya , Ophrysia superciliosa -- kritis / punah

Pengertian tentang kelinci

Kelinci merupakan salah satu hewan lucu yang bisa dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.
Bila Anda penggemar kelinci atau sekedar ingin tahu lebih banyak tentang hewan lucu ini, berikut akan disajikan beberapa informasi dan fakta menarik tentang kelinci:
1. Kelinci merupakan hewan yang termasuk ke dalam kategori lagomorphs, bukan rodensia (pengerat).
2. Dalam bahasa Inggris, kelinci jantan disebut sebagai buck , sementara kelinci betina disebut doe. Sedangkan, anak-anak kelinci disebut sebagai litter.
3. Gigi kelinci sangat kuat dan tidak pernah berhenti tumbuh.
4. Saat ini terdapat 45 jenis kelinci yang sudah dikenal.
5. Bila dipelihara dengan baik, seekor kelinci bisa hidup hingga 10 tahun.
6. Kelinci dapat membuat suara yang sangat mirip dengan kucing.
7. Uniknya, kelinci tidak bisa muntah!
8. Untuk mencegah terbentuknya gulungan bulu dalam perut, kelinci membutuhkan jerami untuk membantu pencernaan mereka.
9. Induk kelinci memberi makan atau menyusui anaknya hanya sekitar lima menit dalam sehari.
10. Kotoran kelinci banyak digunakan sebagai pupuk untuk berbagai macam tanaman.
11. Daging kelinci bukan berwarna merah seperti kebanyakan daging hewan lain, melainkan berwarna putih.
12. Kelinci mudah terkena heat stroke, oleh karena itu mereka lebih memilih tinggal di tempat yang sejuk.
13. Kelinci memiliki mata dengan posisi melebar, sehingga dapat dengan mudah melihat sesuatu yang ada di belakang mereka.
14. Tubuh kelinci hanya mengeluarkan keringat dari telapak kaki.
15. Saat merasa senang, kelinci akan melompat dan memutar tubuh mereka yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai “binky”.
16. Kelinci memiliki 28 gigi untuk makan.
17. Kelinci sudah mulai bisa berkembang biak pada usia tiga sampai empat bulan.
18. Sama seperti manusia yang bisa merasa ketakutan, kelinci juga merasa ketakutan bila didekati oleh predator saat mereka tidak menyadarinya.[]
Terkait

Pengertian tentamg unta

Unta termasuk dalam famili Camelidae, genus Camelus, dan cocok hidup di habitat dengan iklim kering yang keras.
Punuk unta tidak menyimpan air seperti dikira kebanyakan orang, melainkan merupakan deposit lemak.
Unta umum diternakkan dan merupakan sumber utama dari susu dan daging dan bahkan digunakan untuk transportasi oleh banyak suku-suku nomaden yang tinggal di padang pasir.
Fakta Menarik tentang Unta
Berikut adalah fakta unik tentang unta:
1. Unta dewasa bisa mencapai tinggi 1,8-2 meter dengan berat 800 kg serta dapat hidup hingga 50 tahun.
Masa kehamilan berlangsung antara 11-12 bulan dengan unta yang baru lahir tidak memiliki punuk.
2. Unta memiliki dasar kaki lunak dan memiliki dua jari pada setiap kaki. Mereka adalah mamalia berkuku.
Kaki unta memiliki bantalan kasar sehingga memungkinkan mereka untuk berjalan di atas pasir tanpa tenggelam.
3. Untuk ukuran hewan sebesar ini, unta memiliki sepasang telinga yang kecil, tapi tetap punya pendengaran yang baik.
4. Mata unta dilengkapi dengan dua baris bulu mata lebat untuk melindungi mata dari pasir.
Unta dapat menutup lubang hidung, telinga, dan mulut selama badai pasir untuk mencegah partikel pasir memasuki tubuh!
Hidung unta memiliki kemampuan unik untuk menjebak uap air dan mengembalikan ke tubuh sehingga mencegah hilangnya air akibat respirasi.
5. Unta adalah herbivora dengan makanan terdiri dari rumput, gandum, dan kurma.
Dilengkapi dengan mulut dan lidah yang kuat, unta dapat dengan mudah mengunyah tanaman gurun berduri.
Bibir unta memiliki belahan unik yang membantunya saat merumput.
6. Seekor unta dapat memakan tanaman hijau dan memanfaatkan kandungan airnya tanpa perlu minum air lagi.
Tetapi pada saat yang sama, unta juga mampu mengonsumsi hingga 150 liter air sekali minum.
7. Unta mengonsumsi makanan tinggi garam, dan bahkan dapat minum air yang sangat asin.
Unta peliharaan kadang-kadang makan potongan garam sehingga tubuh mereka mendapatkan jumlah garam yang diperlukan.
8. Unta adalah ruminansia atau hewan memamah biak. Perut mereka dibagi menjadi empat ruang.
9. Bulu unta yang memiliki warna krem ​​sampai coklat, memiliki kemampuan memantulkan sinar matahari sehingga melindunginya dari terik padang pasir.
10. Unta adalah satu-satunya mamalia yang memiliki sel darah merah dengan bentuk berbeda.
Dibandingkan dengan mamalia lain, unta memiliki sel berbentuk oval.
Bentuk sel seperti ini memungkinkan unta bisa minum sejumlah besar air tanpa takut sel darah akan membelah karena kadar air berlebih.
Bentuk oval juga membantu sel-sel tetap bergerak dan mengalir saat mengalami dehidrasi.
11. Meskipun unta dapat mengalami dehidrasi, darah mereka memiliki kemampuan menahan air dan tetap terhidrasi.
Tidak seperti binatang lainnya di mana kehilangan 15% air dapat mengakibatkan kematian, unta dapat menahan hilangnya cairan melalui keringat sebanyak 25% -40%.
12. Organ tubuh internal unta berkembang dengan baik untuk membantu mereka bertahan hidup di iklim panas dan tanpa air.
Ginjal dan usus unta dapat menahan sejumlah besar air. Urin unta amat kental seperti sirup dan kotoran mereka begitu kering sehingga digunakan sebagai bahan bakar oleh orang-orang yang tinggal di gurun.
13. Unta memuntahkan sebagian makanan yang belum dicerna saat terancam atau merasa terganggu.
14. Hewan ini memiliki kaki yang sangat panjang yang membantu menjaga tubuh mereka tetap berada pada ketinggian di atas tanah.
Selama cuaca sangat panas, unta lebih memilih untuk berjalan daripada berdiri atau duduk.
15. Unta bisa menendang semua kaki mereka dalam 4 arah. Jadi hati-hati saat mereka sedang marah.
16. Suku nomaden yang hidup di padang pasir Afrika minum susu unta.
Susu unta juga dibuat menjadi yoghurt, mentega, dan keju. Daging unta dan bahkan darah dianggap sebagai hidangan lezat di beberapa negara di Timur Tengah.
Bulu unta juga merupakan komoditas berharga di negara-negara tersebut dan digunakan untuk membuat pakaian dan karpet.
17. Unta digunakan dalam perang selama berabad-abad. Mereka digunakan dalam ribuan peperangan di Arab dan Kekaisaran Romawi. Unta juga dilatih untuk membawa perbekalan tentara selama Perang Dunia I.[]
Terkait
Cara Unta Bertahan Hidup di Lingkungan Kering Tanpa Air
8 Fakta Menarik tentang Kaktus yang Perlu Anda Ketahui
6 Fakta Menarik tentang Simpanse yang Perlu Anda Ketahui
12 Fakta Menarik tentang Stegosaurus yang Harus Diketahui
13 Fakta tentang Air Liur (Ludah) yang Harus Anda Ketahui
9 Fakta & Informasi Menarik tentang Rubah Merah
Fakta Triceratops, Dinosaurus Bertanduk Tiga
10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Bintang Laut
Ini Sebab Minum Air Laut Berbahaya & Bisa Memicu Kematian
6 Penyebab Dehidrasi, dari Diare hingga Kehamilan

Kesehatan tentang domba garut

Cara beternak domba garut terbilang mudah. Karena daya tahan tubuhnya cukup tinggi, domba garut tak gampang terjangkit penyakit. Selain pakan yang mencukupi, kebersihan kandang pun menjadi prioritas utama dalam perawatan domba garut.
Perlu diperhatikan, dalam beternak domba garut adalah area peternakan yang cukup luas. Selain itu, kriteria lainnya adalah ketersediaan udara segar, kondisi tenang, dekat sumber pakan, dan air.
Selain itu, kandang domba garut sebaiknya selalu dijaga kebersihannya. Peternak bisa membersihkan kandang saban tiga minggu sekali. Untuk mempermudah proses pembersihan, peternak sebaiknya membangun kandang tipe panggung agar kotoran domba dapat dengan mudah dibersihkan.
Peternak juga harus menyiapkan tiga jenis kandang, yakni kandang koloni yang dapat digunakan untuk perkawinan domba, kandang kehamilan atau kandang individu, serta kandang pembibitan atau pembesaran untuk anak-anak domba.
Ukuran ideal kandang koloni adalah 5x10 m2 atau cukup menampung 10 ekor hingga 15 ekor domba betina dan seekor domba jantan. Domba garut jantan sebaiknya dimasukkan ke dalam kandang koloni domba betina pada sore hari. "Tingkat kematangan siklus reproduksi domba garut betina yang paling tinggi pada malam hari," ujar Agus Ramada Setiadi, pemilik PT Villa Domba Niaga di Desa Jatisari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Setelah melalui tahap reproduksi, domba betina akan mengalami masa kehamilan selama lima bulan. Sekali melahirkan, seekor induk domba garut dapat melahirkan dua anak.
Anak domba mulai dipisahkan dengan induk ketika berumur tiga hingga empat bulan. Dalam kandang pembesaran ini, anak domba Garut dapat diberi pakan yang sama dengan induk domba. "Pola dan waktu makan domba sebaiknya jangan berubah drastis karena dapat mempengaruhi perkembangan domba," kata Hardiansyah Ismail dari Saung Domba Internasional di Bogor.
Selanjutnya, induk domba Garut pun dapat bereproduksi kembali setelah beristirahat selama satu atau dua bulan setelah proses kelahiran. Pada masa pemulihan ini, peternak sebaiknya menambah asupan jamu-jamuan seperti kencur dicampur telur agar kesehatan domba lebih prima dan siap untuk bereproduksi kembali.
Agar pertumbuhannya terjamin, rumput adalah pakan terbaik. Agus bilang, domba garut butuh pakan 15% sampai 20% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Selain rumput, peternak juga bisa memberi pakan alternatif berupa limbah ampas tahu, kulit kacang tanah yang kaya protein. "Pakan alternatif ini bisa mengurangi biaya pakan rumput yang mahal," tandas Agus.
Selain pakan, domba pun perlu dirawat. Bulu domba harus dicukur tiap satu hingga tiga bulan. Dua bulan sekali kuku domba juga dipotong. Domba pun perlu dimandikan dua hingga tiga minggu sekali untuk menghilangkan bau, menyegarkan bulu dan menyapu kutu pada bulu dan kulit domba. Maklum, selain dagingnya, kulit domba garut juga banyak dicari perajin kulit.
Kembung merupakan penyakit yang biasa muncul akibat makan terlalu banyak kandungan sianida, seperti kulit singkong dan daun singkong. Penyakit ini bisa membunuh domba.

Pengertian tentang rumput ganjuran

Rumput Ganjuran
Jenis rumput untuk pakan ternak ini memang namanya ganjuran. Begitu berkhasiat dalam membentuk tubuh binatang ternak, agar segar-segar dan gemuk.

Pengertian tentang rumput gajah untuk pakan ternak

Rumput Gajah
Inilah rumput untuk pakan ternak yang sangat terkenal. Namanya rumput gajah. Sesuai dengan wujudnya yang memang tinggi-tinggi dan besar tanaman rumputnya ini.

Pengertian tentang rumput lamuran

Rumput Lamuran
Selanjutnya, jika sedang mencari rumput untuk pakan ternak bisa pakai jenis rumput lamuran ini. Harganya cukup terjangkau dan cocok sekali untuk peternakan besar yang ingin menghemat budget.

Pengertian rumput lulangan

Rumput Lulangan
Jenis rumput untuk pakan ternak yang bernama lulangan ini begitu baik untuk kesehatan binatang ternak. Bisa membuat badannya menjadi lebih gempal dan timbangannya selalu bagus, ketika akan dijual kelak.

Cara membuat pupuk organik cair dari kotoran sapi

Cara membuat pupuk organik cair dari kotoran sapi
Dari kotoran sapi, pupuk organik cair bisa dibuat dengan berbagai cara. Mulai dari yang sederhana sampai yang melibatkan proses biologi.
Berikut ini adalah cara – caranya.
Cara 1, membuat pupuk oganik cair tanpa fermentasi
Cara yang paling sederhana adalah dengan mencampur kotoran sapi dengan air.
Perbandingan antara feses sapi dan air adalah 1 : 2. Kalau kotoran sapinya 1 kg, airnya sekitar 2 kilo.
Ini bukan perbandingan yang baku, masih bisa diubah sesuai keinginan.
Akan tetapi, menurut penelitian yang pernah dilakukan, perbandingan tersebut adalah yang terbaik. [2]
Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk. Mengaduknya tidak hanya semenit dua menit. Melainkan jam – jaman.
Optimalnya pengadukan dilakukan selama 4 jam. Cukup sulit kalau dilakukan dengan tangan. Harus ada bantuan alat mekanik lain.
Setelah itu disaring atau dipisahkan antara bagian yang cair dan padat. Yang cair, jadi pupuk organik cair sedangkan yang padat menjadi pupuk organik padat.
Kalau Anda membuat pupuk cair dengan cara ini, C/N rasio nilainya sekitar 17. Sedangkan nilai pH nya 7.
Cukup bagus lah untuk kedua parameter tersebut. Tapi untuk jumlah unsur hara dan mikronya mungkin masih kurang.
Hal ini mungkin karena tidak ada proses biologis pada cara ini.
Meskipun begitu, kalau digunakan pada tanaman ternyata pupuk ini juga bisa memberikan pengaruh pertumbuhan yang cukup baik.
Pembuatan pupuk organik cair dengan cara ini telah dicoba pada tanaman kacang hijau dan kacang tolo. Tapi uji cobanya tidak lama, hanya 15 hari.
Selama waktu tersebut, pertumbuhan kacang tolo bisa 1,8 cm/hari sedangkan kacang hijau 1,79 cm/hari. [2]
Kelemahan dari cara ini adalah sulit kalau dilakukan tanpa menggunakan alat bantuan.
Cara 2, membuat pupuk organik cair dengan em4 dan mol
Cara yang kedua ini sedikit lebih ribet tapi lebih mudah daripada cara yang pertama.
Bahan – bahan yang dibutuhkan adalah kotoran sapi, air dan starter bakteri. Kalau memungkinkan bisa ditambah bahan lain seperti dedak dan gula pasir atau molases.
Starter bakteri banyak macemnya. Bisa menggunakan EM4, MOL, Starbio dan masih banyak yang lainnya.
Karena MOL pembahasannya cukup panjang, rencana akan saya buat dalam artikel tersendiri.
Update terus di blog ini pokoknya.
Sebelum dipakai, EM4 harus sudah diaktifkan terlebih dahulu. Cara mengaktifkannya bisa dilihat di artikel ini.
Cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi dengan em4.
Cara membuat kompos dari kotoran kambing dengan em4.
Setelah bakterinya aktif, sekarang kita bisa mulai membuat pupuk organik cairnya.
Pertama – tama kotoran sapi dicampur dengan air. Perbandingannya sama seperti pada cara 1.
Kalau kotoran sapinya 50 kg, maka airnya 100 liter.
Kemudian campuran tersebut diaduk sampai merata. Setelah tercampur, ditambahkan EM4 sebanyak 1 persen.
Kalau campurannya menjadi sebanyak 150 liter, maka EM4nya sebanyak 1,5 liter. EM4 nya yang sudah diaktifkan tadi.
Kemudian ditambah dedak padi dan gula pasir atau gula merah. Kalau ada, lebih hemat bisa pakai tetes tebu.
Setelah itu diaduk lagi dan disimpan dalam wadah tertutup selama 3 minggu. Setiap 3 hari dilakukan pengadukan.
Setelah 3 minggu berlalu, pupuk organik cair kemudian diaerasi selama 10 hari.
Kenapa harus diaerasi?
Sebelum diaerasi, kandungan pH nya sangat rendah. Untuk menaikkannya, bisa dilakukan dengan aerasi.
Yang terakhir, setelah diaerasi, pupuk organik cair bisa disaring.
Bagian yang cair digunakan sebagai pupuk organik cair sedangkan sisa saringan, bisa digunakan sebagai kompos padat.
Dari penelitian yang pernah dilakukan [3] , kalau membuat pupuk cair seperti di atas, maka hasilnya kurang lebih seperti ini.

Cara membuat kompos organik

Cara Membuat Kompos Organik – Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sisa-sisa makhluk hidup baik tumbuhan atau hewan yang dibusukkan dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer dapat berupa mikroorganisme atau makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh untuk tanaman.
Terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu dengan proses arob (udara) dan proses anaerob (tanpa udara). Kedua metode tersebut menghasilkan kompos dengan kualitas yang sama, hanya saja bentuk fisiknya sedikit berbeda.
Membuat Kompos Organik Metode Aerob
Pembuatan kompos dengan metode aerob sebaiknya dilakukan pada tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah bahan organik yang memiliki perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air sekitar 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya, jerami, hijauan leguminosa, gedebog pisang dan kotoran unggas. Jika kekurangan bahan yang mengandung karbon, bisa ditambahkan sekam padi atau arang ke dalam adonan pupuk.
Proses pembuatan kompos dengan metode aerob membutuhkan waktu 40-50 hari. Membutuhkan ketelatenan lebih untuk membuat kompos dengan metode ini, karena kita harus mengontrol dengan teliti suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Tumpukan kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan kelembabannya.
Cara Membuat Kompos Aerob :
1. Siapkan lahan 10 m² untuk tempat pengomposan. Tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan
2. Buat kotak persegi sebagai baik dari papan kayu dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang lebarnya sekitar 30-40 cm
3. Siapkan bahan organik dari sisa-sisa tanaman yang dicampur dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik menjadi potongan-potongan kecil. semakin kecil ukurannya semakin baik tetapi jangan sampai terlalu halus agar aerasi bida berlangsung sempurna
4. Masukkan bahan yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudian padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh
5. Siram bahan baku yang sudah tersusun dalam bak kayu. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan mikroorganisme pembusuk starter ke dalam tumpukan kompos tersebut. Lalu naikkan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian kompos mencapai 1,5 meter
6. Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos naik hingga 65ºC, pertahankan suhu ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, gulma dan jamur. Dan jangan lebih dari 4 hari karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos dan jika mikroorganisme mati, kompos akan lebih lama matang.
7. Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme pengurai. Jaga suhu optimum pengomposan di angka 45-60º dengan kelembaban 40-50%. Cara menjaga suhu yaitu dengan membolak balikkan kompos, sedangkan untuk menjaga kelembaban adalah dengan menyiram kompos dengan air. Pada tahap ini kompos ditutup dengan terpal plastik untuk mencegah penguapan dan untuk melindungi kompos dari siraman air hujan.
8. Cara membalik kompos :
Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos
Lalu letakkan persis disamping tumpukan kompos
Pindahkan bagian kompos yang paling atas ke dalam bak kayu sambil diaduk
Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal
Lakukan terus menerus hingga seluruh tumpukan kompos berpindah ke sampingnya
Proses pembalikkan dilakukan setiap 3 hari sekali
9. Jika suhu sudah stabil di bawah 45ºC, kompos berwarna hitam kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikkan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari
10. Secara teori, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Tapi pada kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat. Tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang berwarna hitam kecoklatan, gembur, dan tidak berbau.
11. Untuk memperbaiki penampilan apabila kompos akan dijual dan disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas ke dalam karung. Simpan kompos di tempat yang teduh dan kering.

Pengertian tentang rumput cakar ayam

Rumput Cakar Ayam
Rumput untuk pakan ternak ini namanya cakar ayam. Amat baik diberikan pada hewan ternak. Takaran memberi makan rumput ini sebaiknya 2 kali dalam sehari. Sisanya bisa diberikan jenis makanan lain.

Pengertian tentang rumput grinting

Rumput Grinting
Sebagai salah satu jenis rumput pakan ternak, rumput Grinting memang baik untuk kesehatan hewan ternak. Membuat nafsu makan selalu tinggi. Membantu pembentukan daging pula.

Cara membuat biogas

CARA MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia dari tahun ketahun semakin meningkat, menyebabkan harga minyak melambung. Pemerintah berencana menaikkan lagi harga minyak untuk mengurangi sudsidi yang harus ditanggung oleh APBN. Yang menjadi pertanyaan adalah jika BBM mahal, apakah kita tidak bisa hidup tanpa menggunakan bahan bakar minyak tersebut. Ternyata tidak demikian. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Pemerintah sudah saatnya mengalokasikan sebagian dari pengurangan subsidi BBM untuk mengembangkan biogas dari kotoran ternak keseluruh pelosak pedesaan.
Sudah saatnya pula kita berfikir dan berusaha mengembangkan kreatifitas untuk mengembangkan energi alternatif dari kotoran ternak, karena sudah banyak hasil penelitian ilmiah yang berhasil. Kegiatan yang harus kita lakukan sekarang adalah mengaplikasikan hasil penelitian tersebut untuk kepentingan masyarakat. Usaha ini juga harus didukung dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk menerima kehadiran teknologi baru.
PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55°C, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang terlihat dibawah ini:
Komposisi biogas : kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian
Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4), Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2), Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).
MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan.
Lahan yang diperlukan sekitar 16 m . Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m . Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.

Pengertian tentang rumput tuton

Rumput Tuton
Tuton adalah jenis rumput untuk pakan ternak. Para peternak pasti sudah tahu khasiat rumput ini yang ampuh untuk melancarkan dan memperbanyak air susu sapi.

Kamis, 10 Mei 2018

Tentang rumput gulma

Rumput-Rumput Gulma
Rumput gulma adalah jenis rumput untuk pakan ternak yang diambil dari tanaman-tanaman gulma. Biasanya yang begini banyak ditemukan di area persawahan. Jadi para peternak harus ngarit dulu.

Pengertian tentang rumput kolonjono

Rumput Kolonjono
Rumput kolonjono adalah rumput untuk pakan ternak yang begitu digemari sapi dan kambing. Membuat nafsu makan mereka sungguh melejit.

Pengertian tentang rumput bermuda untuk pakan ternak

Rumput Bermuda
Rumput untuk pakan ternak yang bagus selanjutnya bernama rumput Bermuda. Memang rumput ini punya daun-daun yang seolah muda terus. Binatang ternak amat suka makan ini.

Pengertian tentang rumput teki

Rumput Teki
Rumput teki amat mudah didapatkan. Sangat dikenal oleh manusia. Dan harganya pun murah. Cocok buat peternakan yang ingin efisiensi dalam pengeluaran uang untuk pakan ternak.

Pengertian tentang rumput benggala

Rumput Benggala
Rumput Benggala berasal dari Afrika. Namun sudah diekspor dan disebar ke seluruh dunia hampir seabad. Rumput untuk pakan ternak ini juga ditanan secara khusus dan sengaja di Indonesia, sejak lima dekade yang lalu.

Pengertian tentang rumput mexicana

Rumput Mexicana
Rumput untuk pakan ternak ini tentu saja berasal dari Meksiko. Sangat digemari binatang ternak. Namun budidayanya agak sulit. Sebab, hanya selama lima kali panen saja, biasanya rumput ini sudah hampir mati.

Senin, 07 Mei 2018

Pengertian tentang rumput setaria

Rumput Setaria ( Setaria spachelata )
Rumput setaria atau yang dalam bahasa latin di sebut Setaria sphacelata merupakan salah satu jenis rumput yang berasal dari Afrika tropik dan dapat dikembangbiakkan dengan cara pols dan biji. Rumput setaria tumbuh tegak, berumpun lebat, kuat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus pada bagian permukaan, daun lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas.
Rumput setaria sesuai untuk daerah tropik lembab, tumbuh membentuk rumpun lebat dan kuat, tumbuh baik pada ketinggian 1000-3000 m di atas permukaan air laut, tahan naungan dan genangan, rumput setaria dapat mencapai tinggi 1,5 m, responsif terhadap pupuk N dan produksinya berkisar antara 60-100 ton/ha/th. Rumput setaria sangat cocok di tanam di tanah yang mempunyai ketinggian 1200 m dpl, dengan curah hujan tahunan 750 mm atau lebih, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dan tahan terhadap genangan air. Pembiakan dapat di lakukan dengan memisahkan rumpun dan menanamnya dengan jarak 60 x 60 cm.
Pemupukan di lakukan pada tanaman berumur kurang lebih dua minggu, dengan pupuk urea 100 kg/hektar lahan, dan sebulan sekali di tambah dengan 100 kg urea/hekt (AAK. 2003). Produksi hijauan rumput setaria dapat mencapai 100 ton rumput segar/hektar/tahun. Komposisi rumput setaria (dasar bahan kering) terdiri atas; abu 11,5%, ekstrak eter (EE) 2,8%, serat kasar (SK) 32,5%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8%, protein ksar (PK) 8,3% dan total digestible nutrients (TDN) 52,88%.

Tentang rumput gajah

Rumput Gajah ( Pennisetum purpureum )
Rumput gajah atau yang dalam bahasa latin di sebut Pennisetum purpureum merupakan salah satu jenis rumput tahunan asal afrika yang mampu tumbuh tinggi dan tegak, mempunyai perakaran yang dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta berkembang dengan rhizoma untuk membentuk rumpun. Rumput gajah mempunyai sifat perennial serta dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5. Bila dibiarkan tumbuh bebas, dapat setinggi 7 m, akar dapat sedalam 4,5 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm. Adaptasi rumput ini toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi responsif terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lindungan sedang dan berada pada curah hujan cukup, sekitar 1000 mm/tahun atau lebih. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40 – 60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100 – 200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th (BK), renovasi 4 – 8 tahun. Rumput Gajah toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi respon terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lingkungan sedang dengan curah hujan cukup, 1000 mm/th atau lebih.

Golongan rumput pakan ternak

Rumput sebagai hijauan makanan ternak dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
1. Rumput Potong ; merupakan golongan rumput yang tumbuh tinggi secara vertical, banyak anakan, responsive terhadap pemupukan serta produksi per satuan luas relative tinggi. Contohnya : Rumput Pennisetum purpureum, Rumput Panicum maximum, Rumput Euchlaena mexicana, Rumput Setaria sphacelata, Rumput Panicum coloratum dan Rumput Sudan grass.
2. Rumput Gembala ; merupakan golongan rumput yang tumbuh mendatar dan menjalar ( stolon ), system perakaran kuat dan dalam, tahan kekeringan serta tahan renggut dan injakan. Contohnya : Rumput Brachiaria brizantha, Rumput Brachiaria ruziziensis, Rumput Brachiaria mutica, Rumput Paspalum dilatatum, Rumput Digitaria decumbens dan Rumput Chloris gayana.

Ciri-ciri rumput untuk pakan ternak


jenis rumput yang digunakan sebagai pakan ternak memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai palatabilitas yang baik ;
2. Dipanen pada umur yang relatif tidak terlalu tua (saat sebelum berbunga) untuk mendapatkan nilai gizi yang tinggi ;
3. Berwarna hijau, daun halus, merunduk, melengkung dan mudah rebah;
4. Batang lebih gemuk, mengkilap dan jika ditekan mengeluarkan cairan;
5. Ditanam pada tanah yang subur.

Pengertian tentang rumput

Rumput ( Graminae ) adalah tumbuhan monokotil dengan siklus hidup annual dan perennial. Rumput memiliki ciri perakaran serabut, bentuk dan dasar sederhana, perakaraan silindris, menyatu dengan batang, lembar daun terbentuk pada pelepah yang muncul pada buku-buku (nodus) dan melingkari batang serta tumbuh dengan membentuk rumpun. Akar utama rumput terbentuk sesudah perkecambahan dan selama pertumbuhan tanaman muda (seedling). Akar sekunder berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang dasar.

Pengertian parasit

Parasit adalah organisme yang hidupnya bergantung pada organisme lain. Parasit adalah penyebab penyakit yang paling luas pada ternak. Sebagian besar ternak pernah terinfeksi oleh satu atau beberapa parasit, misalnya parasit internal (cacing), parasit eksternal (kutu, caplak, tengu/mites) atau kedua-duanya selama ternak hidup. Pemeriksaan rutin pada ternak perlu dilakukan dan segera diberi insektisida yang sesuai (untuk parasit eksternal) serta adanya program sanitasi yang baik untuk membantu mencegah masalah parasit ini.

Pengertian virus


Virus merupakan mikroorganisme yang paling kecil dan mampu menyebabkan panyakit pada ternak. Virus tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Virus dapat menular pada sel hidup yang lain serta tumbuh dan berkembang biak.Penyebaran virus sangat cepat sehingga penyakit yang disebabkan oleh virus mudah menular pada ternak yang lain.Misalnya penyakit Maliganant Catarrhal Fever (MCF)

Faktor penyebab penyakit ternak


Faktor Penyebab Penyakit Ternak
Terdapat beberapa faktor penyebab yang menimbulkan penyakit pada ternak sapi potong,selain disebabkan oleh faktor genetik diantarnnya :
1. Faktor lingkunagn yang kotor
Lingkungan yang kotor menjadi salah satu faktor yang memacu timbulnya berbagai penyakit. Salah satu contohnya kandang yang dibiarkan kotor atau tidak dibersihkan. Kebersihan lingkungan kandang menjadi tanggung jawab peternak dan kewajiban peternak. Lingkungan kandang yang kotor membuat mikroorganisme yang bersifat parasit atau patogen berkembang biak dan akan berpengaruh pada kehidupan ternak sapi potong.
2. Faktor Mikroorganisme
Selain faktor lingkungan yang kotor ,ternak sapi potong bisa sakit disebabkan oleh mikroorganisme. Kadang-kadang keadaan lingkungannya bersih mikroorgnisme juga bisa datang menyerang karena terbawa oleh angin dari tempat lain.Mikroorganisme ini terdiri dari bakteri, virus, protozoa dan kapang yang semuanya dapat menimbulkan penyakit infeksi pada sapi. Penggunaan desinfektan, perlakuan pemanasan dan pengeringan cukup efektif untuk membunuh beberapa spesies bakteri. Membersihkan kotoran ternak yang lebih sering serta membersihkan dan mendesinfektan peralatan atau fasilitas dan sanitasi lainnya akan mencegah beberapa penyakit bakteri. Vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh spora bakteri. Pemberian antibiotik dan obat-obatan lain efektif untuk mengobati ternak yang terkena penyakit akibat bakteri.

Minggu, 06 Mei 2018

Karakteristik ternak sapi sakit


 Karakteristika Ternak Sapi Potong Sakit
Karakteristik yang memberikan indikasi bahwa ternak sapi potong sakit dan ciri-cirinya dapat diamati, antara lain :
a. Terjadinya pengeluaran lendir atau cairan yang tidak normal dari mulut, hidung dan mata.
b. Mata terlihat suram,cekung,mengantuk dan telinga terkulai
c. Menurunnya konsumsi pakan (Nafsu makan berkurang ) atau air minum, bahkan sama sekali tidak mau makan.
d. Kotoran sedikit ,mungkin saja terkena diare atau kering dan keras.
e. Terjadinya kelainan postur tubuh, sulit berdiri, berjalan atau bergerak.
f. Gelisah yang berlebihan, batuk atau bersin, diare, feses atau urin berlendir atau berdarah.
g. Abnormalnya suhu tubuh, denyut nadi dan pernafasan.
h. Bobot badan menurun dan berjalan sempoyongan.
i. Kulit tidak elastis,mulut dan hidung kering.

Karakteristik ternak sapi sehat



 Karakteristik ternak sapi potong sehat
Untuk ternak sapi potong dalam kondisi sehat akan terlihat karakteristik dan tingkah laku sebagi berikut :
a. Nafsu makan normal
b. Minum teratur ( biasanya 8 kali sehari )
c. Agresif
d. Istirahat dengan tenang
e. Pergerakan tidak kaku (telinga sering digerakan,kaki kuat dan mulut basah )
f. Keadaan mata, selaput lendir dan warna kulit normal
g. Pengeluaran feses dan urin tidak sulit dengan warna dan konsistensinya normal.
h. Tidak terdapat gangguan dalam bernafas, denyut nadi dan suhu tubuh (suhu rektal berkisar antara 38,0 – 39,3 0C dengan rata-rata 38,6 0C)

Pengertian kesehatan ternak sapi potong


Kesehatan ternak adalah suatu kondisi atau keadaan ternak yang dimana seluruh sel yang mesnyusunya dan cairan atau hormon yang melakukan fungsinya secara normal tanpa hambatan atau gangguan. Pengendalian kesehatan ternak berarti menjaga,memelihara dan mencegah terjadinya gangguan fungsi tubuh ternak agar tetap normal dan bisa melakukan aktivitas tubuh sehingga bisa tetap menjaga kualitas dan kuantitas pruduktivitasnya. Penegndalin kesehatan ternak sama saja dengan menjaga ternak agar terhindar dari berbagai penyakit, baik yang diakibatkan oleh bakteri karena lingkungan atau perkandangan kotor,virus maupun mikroorganisme lainnya.
Pengendalian kesehatan terhadap ternak sapi potong perlu diperhatikan, mengingat betapa besarnya dampak yang akan terjadi jika ternak sapi potong telah terkena penyakit. Selain bertambahnya pengeluaran biaya ,akan mempengaruhi kualitas dagingnya.

Kegiatan Medikasi

Medikasi
Medikasi dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, vitamin dan obat untuk mencegah dan mengobati penyakit yang seringkali menyerang ayam pada masa pemeliharaan. Pemberian antibiotik dilakukan pada ayam ketika ayam terserang penyakit yang bersifat bakterial. Selain itu juga dilakukan pemberian obat cacing dan anti koksidia untuk mengatasi infeksi kedua parasit tersebut. Alternatif merk obat dapat dilakukan antara lain: Obat cacing dapat menggunakan Surpizin® yang berisi 340 mg piperazin citrate. Pemberian dilakukan melalui air minum dengan dosis 30 ml/5 liter air (4 – 6 minggu) atau 60 ml/8 – 20 liter air (> 6 minggu) untuk 100 ekor ayam. Anti koksidia yang digunakan adalah Agricoc-10 yang berisi diclazuril 10 g/liter. Obat ini diberikanmelalui air minum dengan dosis 1 ml untuk 1 – 2 ml air. Pemberian dilakukan dalam 2 – 3 hari berturut-turut.
Selain itu, ada 2 jenis vitamin yang umum diberikan pada ayam, yaitu vitamin C dan vitamin pencegah stress (dapat menggunakan merk: Nopstress®). Pemberian vitamin C dilakukan 3 kali dalam seminggu melalui air minum dengan dosis 250 mg untuk 1000 liter air, sedangkan Nopstress® diberikan 1 kali dalam seminggu kecuali pada saat pemberian vaksinasi. Pada saat vaksinasi Nopstress® diberikan se banyak 3 kali dalam seminggu, yaitu 1 hari sebelum vaksinasi, pada hari vaksinasi, dan 1 hari setelah vaksinasi. Nopstress® diberikan dalam air minum dengan dosis 500 mg untuk setiap 1000 liter air.

Beberapa faktor penting yang berperan dalam keberhasilan vaksinasi

Terdapat beberapa faktor penting yang berperan dalam keberhasilan kegiatan vaksinasi (TROBOS 2007), yaitu :
A. Faktor-faktor dari hewan.
1. Tipe dan kelas hewan.
2. Umur.
3. Kesehatan hewan.
4. Maternal antibodi.
5. Respon terhadap imun.
6. individual dan flok.
B. Faktor-faktor dari vaksin.
1. Tipe vaksin.
2. Dosis vaksin.
3. Rute vaksinasi.
4. Campur tangan atau gangguan oleh faktor-faktor lain.
5. Durasi dari munculnya respon imun.
6. Frekuensi atau banyaknya exposure antigen.
C. Faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan
1. Tindakan manajemen:
– Kebersihan
– Desinfeksi
2. Agen-agen imunosupresif:
– Virus IBD, Marek, dll
– Mycoplasma
– Defisiensi nutrisi
– Mikotoksin (> 20 ppm)
– Amonia (> 30 ppm)
– Antibiotik
– Temperatur dan kelembaban
– Social stress
D. Chalenge lapangan (faktor-faktor serangan penyakit dari lapangan)
E. Faktor-faktor lingkungan
1. Kualitas air
2. Kualitas udara
3. Temperatur (20-35oC)
4. Kelembaban
5. Animal density (kepadatan hewan)
Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi dapat dilakukan dengan cara membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam kemudian digiring ke dalam 2 sekatan yang terbentuk. Vaksinasi dilakukan mulai dari pen terakhir hingga pen pertama. Ayam yang telah divaksinasi diletakan diluar sekatan hingga kemungkinan terjadinya pengulangan vaksinasi dapat diminimalisir.

Pengertian vaksinasi


Vaksinasi
Vaksinasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus maupun mikroorganisme. Vaksinasi yang tepat dan benar dapat mencegah kejadian penyakit pada ayam.

Biosecurity yang baik

biosecurity yang baik dan sebaiknya dilakukan dalam suatu peternakan antara lain meliputi :
– Pencegahan penyebaran penyakit melalui manusia dan kendaraan.
Hal ini dapat dilakukan dengan jalan membatasi lalulintas manusia dan kendaraan serta pemberlakuan proses sanitasi pada pekerja dan kendaraan.
– Pencegahan penyakit melalui ayam.
Hal ini dapat dilakukan dengan jalan memisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat, pengeluaran ayam yang mati secepatnya dari dalam kandang untuk kemudian dimusnahkan.
– Pencegahan penyakit melalui peralatan.
Hal ini dapat dilakukan melalui pembersihan dan pendesinfeksian kandang serta peralatan kandang guna mengurangi mikroorganisme patogen hingga level minimum.Selain itu, Sistem all in all out membantu pencegahan penyebaran penyakit dari ayam tua ke ayam muda.
– Pencegahan penyakit melalui vektor penyakit.
Hal ini dilakukan dengan jalan memberantas keberadaan vektor penyakit dan meminimalisir kontak antara vektor penyakit dan ayam. Vektor penyebab penyakit yang umum terdapat di farm, antara lain rodensia, burung liar, serangga, parasit internal dan eksternal harus diberantas.
Kegiatan biosecurity dapat dilakukan secara ketat, meliputi :
– Spray desinfektan untuk orang dan mobil yang keluar masuk areal farm dan areal kandang.
– Wajib mandi bagi pegawai ketika masuk dan keluar areal farm serta sebelum dan sesudah dari kandang.
– Penggunaan baju transit dan baju kandang khusus bagi pekerja yang keluar masuk kandang.
– Spray dan dipping desinfektan bagi mobil yang keluar masuk farm
– Dipping kaki bagi pegawai sebelum masuk ke dalam kandang , spray desinfektan dan pencucian tangan dengan desinfektan yang telah disediakan di-service pen .
– Sanitasi areal sekitar kandang dengan menggunakan desinfektan 1 kali setiap hari.
– Sanitasi lingkungan sekali seminggu dengan jalan penyemprotan desinfektan.

Kesehatan ternak ayam broiler

Dalam peternakan unggas terutama ternak ayam potong (Broiler), Kualitas DOC (Day Old Chicken) yang baik amat ditentukan oleh kondisi dari indukan yang dipelihara. Selain manajemen pemeliharaan yang baik, manajemen kesehatan indukan juga amat berperan dalam menentukan kualitas telur dan DOC yang dihasilkan. Kegiatan manajemen kesehatan terutama meliputi program biosecurity, vaksinasi, dan medikasi.
Biosecurity
Salah satu kebutuhan indukan agar dapat menghasilkan DOC yang baik adalah keberadaan lingkungan yang bebas dari berbagai cekaman yang dapat mendukung kesehatan dan kenyamanan induk untuk berproduksi. Kondisi lingkungan tersebut dapat diciptakan melalui penerapan program biosecurity pada lingkungan farm, lingkungan kandang, pekerja kandang, peralatan kandang, serta kendaraan. Hal tersebut mencakup sanitasi dan kebersihan dari areal sekitar kandang, sanitasi pekerja kandang, sanitasi peralatan kandang dan kendaraan, mencegah burung-burung dan hewan liar masuk ke areal farm, serta pemberian ransum dan air minum yang bersih dan bebas pencemar.

Kesehatan ternak


Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat (sapi, ayam, kambing, domba dan kuda)
2. Ciri-ciri hewan yang sakit
3. Penanganan pertama terhadap penyakit ternak
4. Standar prosedur pelaporan kepada petugas kesehatan ternak.
Secara umum ciri-ciri hewan (ternak) yang sehat antaranya; gerakan lincah, nafsu makan baik, mata terbuka lebar dan lincah, telinga bergerak baik (untuk sapi), bulu bersih dan tidak berdiri. Itu adalah ciri-ciri fisik ternak yang sehat, sedangkan secara anatomi dan fisologi ternak kesehatan ternak untuk fisik luar; anggota badan sempurna, kaki-kaki berkembang simetris, dan tidak ada cacat anggota tubuh.
Ciri-ciri hewan yang sakit adalah sebagai berikut; nafsu makan kurang, bulu kotor (tidak berkilau) dan berdiri, gerakan lesu, mata sayu dan kadang berair, keluar lendir dari mulut, melenguh atau bersuara yang tidak seperti umumnya. Secara fisiologi ternak dikatakan sakit apabila ada anggota tubuh ternak tersebut yang cacat, ada perbedaan ukuran antara kaki-kaki, tubuh bagian kiri dan kanan tidak simetris. Apabila ditemukan gejala-gejala penyakit seperti ini sebaiknya peternak segera melakukan evaliasi dan melakukan tindakan pertolongan pertama untuk kesehatan ternak.
Banyak macam pertolongan pertama pada ternak, baik dengan memberikan obat tradisional maupun dengan memberi obat yang biasa diberikan oleh dokter hewan. Secara aman memang lebih baik ternak yang sakit tersebut ditangani oleh petugas kesehatan hewan hal ini untuk mencehak terjadinya salah penanganan pada hewan ternak tersebut. Kadang peternak kita banyak berkonsultasi pada pemilik atau penjaga poultry shop, padahal pekerja atau pemilik poultry shop tersebut belumlah tentu memiliki keahlian dibidang penanganan kesehatan ternak ini. Untuk itu pastikan kesehatan ternak anda ditangani oleh ahli yang tepat untuk menghindari kerugian besar yang sering diderita para peternak karena mengabaikan masalah kesehatan hewan ini.

Jumat, 04 Mei 2018

Fakta tentang sapi perah

Sapi sudah mulai dijadikan sebagai hewan ternak sejak sekitar tahun 9500 SM atau jaman neolitik di daerah timur
Dalam bahasa latin, jenis sapi ternak biasa disebut dengan Bos Taurus. Spesies tersebut adalah keturunan sapi liar Urochse atau Auerochse (Bos primigenius). Tetapi jenis sapi tersebut sudah punah sejak sekitar tahun 1600an
Sapi biasanya memiliki umur 15 – 25 tahun. Sampai tahun 2012, sapi tertua yang berhasil memecahkan rekor diraih oleh Big Bertha di Meadowbrook, Amerika Serikat. Ini merupakan sapi tertua dari jenis Dremon karena usianya saat itu mencapai 49 tahun
Sapi ternyata memiliki indera penciuman yang sangat peka dan dapat mencium dengan jarak yang sangat jauh. Jarak penciuman hewan mamalia ini dapat mencapai 9,5 km.
Selain dapat mencium dari jarak yang jauh, sapi juga dapat mendengarkan suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan manusia
Sapi dapat memandang hingga 360 derajat
Sapi dapat berkomunikasi dengan posisi tubuh, suara, dan juga ekspresi wajah. Hewan tersebut termasuk makhluk sosial. Hal itu dapat dilihat dari perilaku sapi yang selalu berkumpul bersama di dalam satu kawanan
Percaya atau tidak, sapi ternyata dapat menaiki tangga lho Milk Lovers! Tetapi walaupun bisa naik tangga, hewan ini tidak dapat menuruninya lagi. Hal ini karena lutut sapi tidak dapat menekuk secara sempurna
Sapi duduk dan berdiri sekitar 14 kali dalam sehari
Sapi di dunia memiliki berbagai macam ukuran. Sapi terkecil di dunia yang telah berhasil memecahkan rekor adalah Archie. Sapi tersebut hanya mempunyai tinggi badan sekitar 76 cm
Big Cow Chili merupakan sapi terbesar dunia dengan tinggi mencapai 2 m dan berat mencapai sekitar 1200 kg
Pada saat melihat sapi, Milk Lovers biasanya akan melihat bercak hitam pada tubuh binatang ini. Ternyata bercak hitam pada tiap sapi tidak ada satupun yang sama. Bercak tersebut seperti sidik jari yang tidak sama satu sama lain
Sapi menyukai musik klasik. Produksi susu sapi akan meningkat ketika diperdengarkan musik tersebut
Gambar sapi banyak muncul di berbagai relief kuno seperti kuil dan candi. Hal ini karena sapi termasuk hewan yang disucikan oleh kepercayaan tertentu

Tentang sapi pesisir

Adalah sapi yang mempunyai sebaran asli geografis di Sumatra Barat.
•ciri khusus sapi pesisir:
1. Warna tubuh dominan merah bata (variasinya merah kekuningan, kecoklatan, sampai kehitaman).
2. Bulu mata berwarna pirang.
3. Garis punggung coklat kehitaman.
4. Warna kaki keputih-putihan.
5. Warna ekor hitam.
6. Tubuh kecil-sedang.
7. Mempunyai gumba atau punuk.
8. Sapi pesisir mempunyai gelambir yang kecil.
9. Sapi peisisr bertanduk kecil.
10. Telinganya kecil mengarah ke samping.

Tentang sapi jabres

Adalah sapi yang mempunyai sebaran asli di Brebes (Jawa Tengah). Sapi Jabres adalah sapi hasil persilangan antara sapi peranakan Ongole (sapi PO), sapi Madura, dan sapi Bali.
•ciri-ciri khusus spi jabres:
1. Warna tubuh/bulu coklat.
2. Warna kaki putih.
3. Warna bibir atas dan bawah putih.
4. Bentuk tanduk melengkung ke atas untuk jantan dan melengkung ke bawah untuk betina.
5. Punggungnya terdapat warna garis hitam.
6. Tidak ada punuk.

Tentang Sapi Madura

Adalah sapi yang mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Madura dan sekitarnya.
•Ciri khas/karakteristik sapi Madura:
1. Warna tubuh sapi Madura betina kuning kecoklatan sedangkan jantan warnanya merah bata/merak coklat.
2. Sekitar mata berwarna hitam.
3. Pinggir telinga berwarna hitam.
4. Ekor berwarna hitam.
5. Postur tubuh sapi Madura kecil sampai sedang.
6. Kaki sapi Madura relatif pendek.
7. Pada sapi jantan terdapat punuk atau gumba dan mempunyai gelambir.
8. Tanduknya kecil dan pendek serta mengarah ke arah luar.

Tentang sapi ongole

Adalah salah satu rumpun sapi sumba ongole (sapi SO) yang didatangkan dari India sejak tahun 1914 lalu dikembangkan secara turun-temurun oleh masyarakat di Pulau Sumba, provinsi Nusa Tenggara Timur.
•ciri-ciri sapi ongole:
1. Warna tubuh sapi Sumba Ongole adalah dominan putih (sampai keabu-abuan).
2. Warna hidung hitam.
3. Warna ekor putih, bagian ujung berwarna hitam.
4. Mata besar dan terang.
5. Kulit di sekitar mata hitam.
6. Terdapat gelambir panjang menggantung dari leher hingga tulang dada.

Tentang sapi aceh

Adalah merupakan salah satu rumpun sapi lokal yang sebaran asli geografisnya di Aceh.
•ciri - ciri sapi aceh :
1. Warna tubuh dominan merah kecoklatan untuk yang jantan, sedangkan sapi Aceh betina warna tubuhnya adalah merah bata.
2. Sekeliling mata, telinga dan bibir atas berwarna keputih-putihan.
3. Kaki berwarna keputih-putihan.
4. Bentuk muka umumnya cekung.
5. Bentuk punggung sapi Aceh adalah cekung.
6. Bentuk tanduk sapi Aceh mengarah ke samping dan melengkung ke atas.
7. Telinganya kecil, mengarah ke samping.

Tentang sapi bali

 

Adalah sapi yang didomestifikasi di pulau Bali. Tingkat kesuburan sapi Bali sekitar 83%, dan mudah beradaptasi dengan iklim panas.
Sapi bali adalah sapi yang tangguh, sehingga sapi Bali dapat digunakan untuk membajak sawah
•ciri - ciri khusus sapi bali :
1. Setelah berumur 1,5 tahun warna bulu sapi Bali jantan merah kehitam-hitaman, sedangkan warna bulu sapi Bali betina adalah merah.
2. Punggung sapi bali ditemukan garis belut (bulu hitam yang membentuk garis memanjang dari gumba sampai pangkal ekor).
3. Badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
4. Badan padat, tidak berpunuk.
5. Berkaki ramping menyerupai kaki kerbau.
6. Cermin hidung, kuku dan bulu ekor berwarna hitam.

Sapi Sumbawa

Adalah salah satu rumpun sapi lokal Indonesia dari Sumbawa. Asal-usul sapi Sumbawa ini adalah dari sapi hissar yang didatangkan dari India sekitar tahun 1908, lalu diternakkan secara murni oleh masyarakat Sumbawa sampai sekarang
 
•Ciri - ciri sapi sumbawa:
1. Betina umumnya berwarna putih sedangkan jantan umumnya putih keabuan.
2. Bentuk tubuh sedang sampai besar dan bergelambir.
3. Bertanduk.
4. Telinga sedang dan mengarah ke samping, serta tidak terkulai.
5. Berat sapi Sumbawa rata-rata 350 sampai 450 kg untuk jantan, sedangkan untuk betina sekitar 200 sampai 350 kg.
6. Produksi susu: 2-4 liter per ekor per hari.

Tentang kotoran sapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Basri, ditemukan bahwa satu ekor sapi menghasilkan kotoran kira-kira sebanyak 8 sampai dengan 10 kg setiap harinya . Setelah melalui pemrosesan, kotoran sebanyak itu akan menghasilkan 4 sampai 5 kg pupuk organik setiap harinya. Pupuk tersebut dapat dijual dan dipasarkan kepada petani karena pupuk tersebut dapat mendukung usaha pertanian. Dari sumber yang sama, kotoran sapi juga dapat diproses menjadi biogas (sumber energi alternatif untuk kehidupan manusia)
Selain memanfaatkan sapi sebagai bahan baku makanan, susu, dan sumber pupuk kandang/organik, ternyata sapi juga kita ketahui sebagai sumber bahan industri. Contohnya :
- Tulang sapi dapat dijadikan sebagai bahan baku kancing.
- Kulit sapi sebagai bahan baku alat musik seperti beduk dan gendang.
- Kulit sapi juga dapat digunakan sebagai bahan baku di bidang fashion.
- Tanduk sapi juga dapat dijadikan kerajinan seni seperti hiasan untuk koleksi dan sebagainya.

Pengetahuan tentang sapi lokal


pengetahuan umum tentang sapi , yaitu tentang:
1. Jenis-jenis sapi lokal Indonesia (Sumbawa, Ongole, PO, Madura, Bali, Jabres, Pesisir, Aceh, dst)
2. Gambar jenis-jenis sapi lokal baik gambar sapi jantan dan gambar sapi betina.
3. Ciri-ciri khusus atau karakteristik sapi untuk semua jenis sapi lokal Indonesia.
4. Beternak sapi sebagai sumber penghasilan keluarga.
5. Manfaat sapi bagi kehidupan manusia.
Selain itu, sobat juga dapat menonton video kunjungan ke kandang sapi, yang berisi video melihat peternakan sapi dari dekat dan aktivitas sapi di peternakan tersebut.
Tujuan utama dari artikel dan video ini adalah dapat dipakai sebagai salah satu bahan pembelajaran, yaitu mengajarkan anak-anak tentang hewan sapi dengan segala aktivitas dan manfaatnya bagi manusia.
Sapi adalah salah satu hewan yang diternakkan oleh peternak. Mengapa manusia beternak sapi? Oleh karena manusia memerlukan hewan ini dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Manusia mengkonsumsi sapi, terutama pada daging dan susu sapi. Sapi adalah sumber protein hewani yang sangat besar.
Itulah kebutuhan utama manusia terhadap sapi. Selain itu, sapi berperan juga sebagai:
1. Alat transportasi.
2. Tenaga kerja dalam penyiapan lahan, seperti membajak sawah dan lahan kering (seperti halnya kerbau)
3. Sumber pupuk kandang dan kompos (dari kotorannya).
4. Bahan baku industri, seperti industri makanan, industri kesenian, dll.
Salah satu motivasi manusia beternak sapi lainnya adalah
beternak sapi sebagai penunjang ekonomi seseorang dan keluarganya. Beternak sapi sebagai sumber pendapatan, baik beternak sapi potong (untuk dikonsumsi dagingnya) dan sapi perah (untuk dikonsumsi susunya), serta diolah kotorannya untuk sumber pupuk kandang.

Tentang sapi

Sapi adalah hewan ternak anggota suku
Bovidae dan anak suku Bovinae . Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah dinamakan Lembu . Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan
dagingnya sebagai pangan manusia. Hasil sampingan, seperti kulit , jeroan ,
tanduk , dan kotorannya juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak ), dan alat industri lain (seperti peremas tebu ). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.
Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (dibaca auerokse , bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius[1] ), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi liar lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk
sapi bali yang juga diternakkan di Indonesia.

Skala usaha dan tingkat pendapatan peternak

Berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan peternak, usaha peternakan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Peternakan sebagai usaha sambilan, yaitu petani mengusahakan komoditas pertanain terutama tanaman pangan, sedangkan ternak hanya sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga (subsisten) dengan tingkat pendapatan usaha < 30%.
2. Peternakan sebagai cabang usaha, yaitu peternak mengusahakan pertanian campuran dengan ternak dan tingkat pendapatan dari usaha ternak mencapai 30-70%.
3. Peternakan sebagai usaha pokok, yaitu peternak mengusahakan ternak sebagai usaha pokok dengan tingkat pendapatan berkisar antara 70-100%.
4. Peternakan sebagai industri dengan mengusahakan ternak secara khusus (specialized farming ) dan tingkat pendapatan dari usaha peternakan mencapai 100%. Usaha peternakan komersil umumnya dilakukan oleh peternak yang memiliki modal besar serta menerapkan teknologi modern.
Luas lahan berpengaruh terhadap skala usaha atau populasi ayam yang yang dipelihara. Karena populasi ayam yang dipelihara disesuaikan dengan luas kandang yang akan dibangun. Peternak biasanya memanfaatkan lahan yang ada sehingga kandang-kandang yang dibangun terkesan dipaksakan tanpa memperhatikan jumlah ayam yang akan dipelihara. Ada 3 hal penting dalam usaha ternak ayam broiler yang harus ditangani secara ketat (rutin dan teliti), yaitu:
1. Pakan dan air
2. Obat, vitamin, sanitasi dan vaksin
3. Perkandangan
Ketiganya saling mendukung sehingga pelaksanaannya harus bersamaan. Bila tidak ada ketidaksempurnaan penanganan dari ketiga hal tersebut maka pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi performans sangat besar seperti tingkat konversi pakan menjadi rendah (efisiensi tinggi), pertumbuhan terhambat dan tingkat kematian tinggi.

Usaha skala ayam pedaging

Berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan peternak, usaha peternakan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Peternakan sebagai usaha sambilan, yaitu petani mengusahakan komoditas pertanain terutama tanaman pangan, sedangkan ternak hanya sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga (subsisten) dengan tingkat pendapatan usaha < 30%.
2. Peternakan sebagai cabang usaha, yaitu peternak mengusahakan pertanian campuran dengan ternak dan tingkat pendapatan dari usaha ternak mencapai 30-70%.
3. Peternakan sebagai usaha pokok, yaitu peternak mengusahakan ternak sebagai usaha pokok dengan tingkat pendapatan berkisar antara 70-100%.
4. Peternakan sebagai industri dengan mengusahakan ternak secara khusus (specialized farming ) dan tingkat pendapatan dari usaha peternakan mencapai 100%. Usaha peternakan komersil umumnya dilakukan oleh peternak yang memiliki modal besar serta menerapkan teknologi modern.
Luas lahan berpengaruh terhadap skala usaha atau populasi ayam yang yang dipelihara. Karena populasi ayam yang dipelihara disesuaikan dengan luas kandang yang akan dibangun. Peternak biasanya memanfaatkan lahan yang ada sehingga kandang-kandang yang dibangun terkesan dipaksakan tanpa memperhatikan jumlah ayam yang akan dipelihara. Ada 3 hal penting dalam usaha ternak ayam broiler yang harus ditangani secara ketat (rutin dan teliti), yaitu:
1. Pakan dan air
2. Obat, vitamin, sanitasi dan vaksin
3. Perkandangan
Ketiganya saling mendukung sehingga pelaksanaannya harus bersamaan. Bila tidak ada ketidaksempurnaan penanganan dari ketiga hal tersebut maka pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi performans sangat besar seperti tingkat konversi pakan menjadi rendah (efisiensi tinggi), pertumbuhan terhambat dan tingkat kematian tinggi.

Usaha ayam pedaging

Penyakit pada ayam beroiler

Penyakit
1. Berak darah (Coccidiosis) Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae ) Gejala: ayam sulit bernapas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala tortikolis yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
3. Gumboro (infectious Bursal Disease ) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler yang disebabkan virus golongan Reovirus . Gejalanya diawali hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan di sekitar dubur, diare, dan tubuh bergetar-getar.
4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease ) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum . Gejala-gejalanya antara lain ayam sering bersin, ingus keluar lewat hidung, dan ngorok saat bernapas.
5. Berak kapur (Pullorum ), disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum . Kematian dapat terjadi pada hari keempat setelah infeksi.
6. PHS (Pulmonary Hypertension Syndrome ), PHS yang kemudian diikuti dengan ascites merupakan salah satu penyebab kerugian dalam industri peternakan. PHS biasanya disebut ascites. Penyebab utamanya adalah meningkatnya tekanan hidrostatis
intravaskuler dan gagalnya ventricular kanan. Sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate pun keluar dari pembuluh darah dan terakumulasi di dalam rongga
abdominal .
7. Bubble foot adalah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ kaki ini dikenal dengan istilah bumble foot disease. Penyakit ini semula disebabkan oleh infeksi pada bagian kaki. biasanya buble foot sering ditemukan di peternakan ayam breeder ataupun layer, terutama pada ayam yang berusia 25-40 minggu.

Sejarah perkembangan ayam broiler


Perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia sempat mengalami pasang-surut. Perkembangan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga periode, yaitu :
Periode perintisan (1953-1960)
Pada periode ini diimpor berbagai jenis ayam untuk memenuhi pasar lokal, di antara jenis ayam yang diimpor adalah
White Leghorn (WL), Island Red (IR),
New Hampshire (NHS) dan Australop . Impor ayam tersebut dilakukan oleh GAPUSI (Gabungan Penggemar Unggas Indonesia). Aksi yang dilakukan adalah melakukan penyilangan antara ayam impor tersebut dengan jenis ayam kampung. Namun saat itu, tujuan penyilangan iu hanya sebagai kesenangan dan hobi, bukan untuk komersial.
Periode pengembangan (1961-1970)
Impor bibit ayam secara komersial mulai digalakan pada tahun 1967. Saat itu, Direktoran Jendral Peternakan dan Kehewanan saat itu menyusun program Bimas Ayam dengan tujuan memasyarakatkan ayam ras kepada peternak unggas. Daging semakin sulit didapatkan saat itu sehingga diharapkan program ini dapat meningkatkan konsumsi protein hewani. Apalagi konsumsi perkapita masyarakat terhadap protein hewani sangat rendah, 3,5 gram / kapita /hari.
Periode pertumbuhan (1971-1980)
Bimas ayam broiler tahun 1978 merupakan jawaban atas menurunnya populasi sapi saat itu. Sejalan dengan itu, permintaan penduduk terhadap ayam broiler meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Namun, pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga pemilikan ayam di Indonesia ditingkat peternak menurun hingga lebih dari 50%. Pada tahun 1999 usaha ayam broiler dan layer mulai mengalami kebangkitan.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah
Indonesia .

Ayam broiler dari waktu kewaktu

Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Jaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam
jantan muda (cockerel ) yang diafkir dari
peternakan . Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun 1916 . Broiler berasal dari hasil persilangan pejantan bangsa Cornish (ayam kelas Inggris yang punya karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) serta ayam Plymouth Rocks putih betina (ayam yang memiliki karakteristik tulang besar). Daging ayam hasil persilangan ini mulai diperkenalkan pada tahun 1930an dan menjadi populer pada 1960an .
Tahun 1800an – 1900an
Di Eropa dan Amerika unggas dipelihara pada skala rumah tangga (sistem backyard farming ), ayam hidup dan telur ayam digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan kelebihannya dijual ke tetangga.
Tahun 1920an – 1930an
Merupakan awal dari produksi ayam broiler. Tingginya permintaan telur menyebabkan lebih banyak ayam petelur yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah ayam jantan. Petani menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging. Selanjutnya terjadi peningkatan permintaan ayam pedaging. Petani menyadari bahwa sebagian jenis ayam sesuai untuk menghasilkan telur sedangkan lainnya sesuai sebagai penghasil daging sehingga ayam dipelihara dengan single purpose , yaitu sebagai penghasil telur saja (layer ) atau daging saja (broiler) sehingga produksinya lebih terfokus dan efisien. Ayam dual purpose kurang populer karena produksinya sedang. Telur dan ayam dijual di pasar lokal.
Tahun 1940an
Seleksi genetik, peningkatan nutrisi , ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan mulai diperhatikan pada tahun 1940an untuk meningkatkan performans broiler. Pada tahun 1945, pengusaha Amerika pemilik Atlantik & Pacific Tea Company menyelenggarakan kontes bertema "Chicken of Tomorrow". Babak kualifikasi berlangsung pada tahun
1946 – 1947 , sedangkan final pada tahun 1948 . Penilaian broiler berdasarkan pada beberapa faktor, antara lain laju pertumbuhan, konversi ransum, produksi daging dada dan paha. Pembibit yang unggul dalam kontes tersebut antara lain Peterson, Vantress, Cobb, Hubbard, Pilch, dan Arbor Acres. Seleksi dilakukan secara sederhana melalui metode mass selection berdasarkan karakteristik individu saja, yaitu dengan memilih ayam jantan dan betina dengan bobot terbesar. Sekitar 20 – 40% sifat dapat terkontrol dengan seleksi sederhana ini.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengembangkan sistem penilaian karkas (carcass grading ) broiler pada tahun 1949 dengan tujuan untuk membantu konsumen mengetahui kualitas karkas dan menetapkan standar yang harus dicapai peternak [2] .
Tahun 1950an - 1960an
Industri ayam broiler mengembangkan semua aspek produksi, pemrosesan, maupun pemasaran sehingga hasilnya lebih efisien dan menguntungkan. Strategi pemasaran ditunjang dengan TV dan media massa untuk mempromosikan konsumsi daging ayam, kalkun, dan telur. National Broiler Council didirikan pada tahun 1954 untuk menstimulasi permintaan konsumen, namanya diganti menjadi
National Chicken Council pada tahun 1990. Inspeksi atas industri broiler dilakukan secara mandatoris oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mulai tahun 1959 .
Tahun 1970an
Produksi ayam broiler modern semakin berkembang pada tahun 1970an, penelitian mulai banyak dilakukan, banyak penemuan baru mengenai nutrisi, program penanganan penyakit dan teknologi. Kontributor yang penting pada era tersebut adalah mekanisasi processing dan teknologi otomatis. Peningkatan permintaan terhadap daging ayam broiler sangat pesat pada tahun 1980an, daging ayam dianggap sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan dan murah jika dibandingkan dengan daging komoditas ternak lainnya. Konsumen memilih ayam yang dijual dalam bentuk potongan (cut up chicken) karena lebih praktis. Daging ayam beku siap olah mulai populer pada era ini. Berbagai restoran makanan cepat saji (fast food) berbahan baku ayam mulai berkembang, berkompetisi dengan
restoran ternama seperti Mc Donald's dan KFC. Konsumsi daging ayam di Amerika Serikat pada tahun 1992 melebihi daging sapi.
Tahun 1980an - 1990an
Sistem seleksi di tingkat broiler pembibit juga mulai berkembang pada tahun 1980an – 1990an. Teori indeks seleksi berdasarkan performans keluarga yang dilakukan pada tahun 1970an dikembangkan menjadi metode seleksi dengan BLUP (best linear unbiased prediction) berdasarkan performans individu dan keluarga sehingga dapat diketahui bagaimana suatu sifat berkaitan satu sama lain. Seleksi yang dilakukan terus menerus diikuti dengan inovasi untuk menggabungkan siat-sifat unggul dan mengeliminasi sifat-sifat yang kurang menguntungkan. Pada tahun 2000an hanya ada tiga perusahaan pembibit yang tersisa, yaitu Cobb-Vantress (mencakup brand Cobb , Avian , Sasso, dan Hybro), Aviagen (mencakup brand
Ross, Arbor Acres, Lohmann, Indian River, dan Peterson ), serta Groupe Grimaud (mencakup brand Hubbard dan Grimaud Frere ).
Tahun 1990an - 2000an
Permintaan pasar internasional pada tahun 1990an - 2000an tidak hanya mencakup daging dada, tetapi juga paha (leg quarters) dan cakar, terutama di Asia. Sebanyak 20% daging ayam dari Amerika Serikat diekspor ke berbagai negara. Konsep HACCP (h azard snalysis and v ritical control points ) mulai dikembangkan sejak 26 Januari 1998 untuk mengatur mengenai keamanan pangan dari aspek produksi, restoran, dan industri penyedia pangan (US Poultry and Egg Association , 2009 ). Industri perunggasan pada tahun 2000an terfokus pada empat hal, yaitu apakah aman bagi kesehatan manusia, apakah ternak terpenuhi kesejahteraannya, apakah mempengaruhi finansial konsumen, dan apakah menjamin keberlanjutan jangka panjang bagi industri.

Jenis strain ayam broiler

Dengan berbagai macam strain ayam broiler yang telah beredar dipasaran antara lain:
1. Super 77
2. Tegel 70
3. ISA
4. Kim cross
5. Lohman 202
6. Hyline
7. Vdett
8. Missouri
9. Hubbard
10. Shaver Starbro
11. Pilch
12. Yabro
13. Goto
14. Arbor arcres
15. Tatum
16. Indian river
17. Hybro
18. Cornish
19. Brahma
20. Langshans
21. Hypeco-Broiler
22. Ross
23. Marshall”m”
24. Euribrid
25. A.A 70
26. H&N
27. Sussex
28. Bromo
29. CP 707
Ayam broiler

Ayam broiler

Ayam broiler atau yang disebut juga
ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam [1] . Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu
genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan
ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/ produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain .